lokasi sirine tsunami
BANDA ACEH - Sebanyak enam titik lokasi sirine peringatan tsunami di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar akan dibunyikan secara serentak, antara pukul 09.00 sampai 11.00 WIB, Minggu 26 Oktober 2014.
Masyarakat diingatkan tidak perlu panik karena bunyi sirine tersebut bagian dari rangkaian simulasi dan uji coba peralatan TEWS (Tsunami Earli Warning System) yang ada di Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Drs Said Rasul kepada Serambi mengatakan, ke-6 sirine tsunami yang akan diujicoba tersebut masing-masing di Kantor Gubernur Aceh (Banda Aceh), Lampulo (Banda Aceh), Blang Oi (Banda Aceh), Lam Awe (Aceh Besar), Kajhu (Aceh Besar), dan Lhoknga (Aceh Besar).
Menurut Said Rasul, aktivasi sirine tsunami tersebut adalah rangkaian simulasi gempa dan tsunami yang dilaksanakan Pemerintah Aceh melalui BPBA. “Dengan sosialisasi yang telah kita lakukan, insya Allah simulasi termasuk aktivasi sirine berjalan lancar. Ini bagian dari kesiapsiagaan kita menghadapi bencana yang sulit diprediksi kapan datangnya,” kata Said.
Menurutnya, memperingati 10 tahun bencana tsunami, Pemerintah Aceh melalui BPBA terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholders) Aceh untuk pengurangan risiko bencana (PRB) yang di dalamnya termasuk penanggulangan bencana gempa dan tsunami di Aceh, khususnya Banda Aceh dan Aceh Besar.
Simulasi yang akan dilaksanakan BPBA pada Minggu 26 Oktober 2014 dipusatkan di Lapangan Gampong Blang Oi, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Kegiatan itu melibatkan 300 peserta dari unsur masyarakat, beberapa sekolah siaga bencana di enam lokasi tersebut, kelompok rentan, serta 100 peserta dari aparatur pemerintahan baik tingkat Provinsi Aceh maupun Kota Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
“Sekali lagi kami mengimbau masyarakat agar tidak perlu panik saat aktivasi sirene dan tetap melakukan aktivitas seperti biasanya. Ini semata-mata dilakukan untuk kesiapsiagaan kita semua termasuk mengujicoba peralatan yang sudah dibangun. Kita tidak berharap peralatan tersebut tidak berfungsi pada saat dibutuhkan,” tandas Said Rasul.
Sehubungan dengan simulasi dan aktivasi sirine tsunami tersebut, Kepala Pelaksana BPBA bersama rombongan terkait ((Kodam IM, Polda Aceh, BMKG, Seuramo Pemerintah Aceh, media massa, dan unsur organisasi sosial kemasyarakatan), melakukan roadshow ke-6 titik sirine untuk meninjau kesiapan alat dan sosialisasi kegiatan kepada masyarakat.
Sosialisasi yang dilaksanakan panitia pelaksana, selain memasang sejumlah baliho di lokasi-lokasi strategis dalam kawasan Banda Aceh yang intinya mengingatkan masyarakat tidak panik jika nantinya mendengarkan sirine tsunami, juga memanfaatkan berbagai media lainnya termasuk imbauan yang disampaikan muspika melalui mimbar musalla dan masjid. “Sosialisasi sangat penting karena kita tidak berharap ada bencana sebelum bencana,” demikian Said Rasul sambil berharap semua pihak membantu penyebarluasan informasi ini.
0 comments: