Penderita Kanker di Aceh Mencapai 1.000 Orang Per Tahun

By | 11:39 PM Leave a Comment
Ilustrasi Foto

Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA) Banda Aceh mencatat angka penderita kanker di Aceh dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Hingga kini, setiap tahun diperkirakan ada 1.000 masyarakat Aceh yang menderita kanker.

Hal itu diungkapkan Direktur RSUZA Banda Aceh, dr Fachrul Jamal , Menurut Fachrul, angka tersebut diketahui berdasarkan jumlah masyarakat yang berobat langsung ke RSUZA Banda Aceh maupun pasien rujukan dari rumah sakit kabupaten/kota di Aceh.
“Pasien tumor maupun kanker yang berobat langsung maupun rujukan dari rumah sakit daerah ke RSUZA, tidak kurang dari 40 orang per hari,” kata dr Fachrul Jamal. Karena itu, menurutnya, RSUZA sudah selayaknya memiliki pusat radioterapi untuk membantu menangani dan mengobati pasien-pasien tumor dan kanker.
Fachrul mengatakan, RSUZA sudah layak memiliki pusat radioterap karena selain jumlah penderita kanker yang cenderung meningkat, di Pulau Sumatera, fasilitas ini hanya ada di RS Adam Malik Medan. Itupun tidak lengkap seperti layanan radioterapi yang dimiliki RSCM Jakarta.
Direktur RSUZA itu menjelaskan, dari jumlah penduduk Aceh saat ini sekitar 5 juta jiwa, sekitar 0,27 persen atau 13.500 orang diperkirakan berpeluang terserang kanker atau tumor. Jika dirata-ratakan, per bulan mencapai 1.125 orang. Dengan rasio sebanyak itu, katnaya, Aceh sudah patut memiliki pusat radioterapi.
Peluang Aceh untuk mengadakan pusat radioterapi, menurutnya, cukup besar, karena Aceh masih menerima dana otsus yang cukup besar setiap tahun dari pusat. Dana otsus itu, bisa digunakan untuk pengadaan pusat radioterapi, karena dari enam peruntukan dana otsus, salah satunya untuk peningkatan kesehatan masyarakat.
Jika Pemerintah Aceh dan DPRA menginginkan RSUZA sebagai rumah sakit rujukan bisa memberikan pelayanan maksimal kepada pasien, kata dr Fachrul, maka butuh tambahan anggaran sekitar Rp 200 miliar untuk tahun 2015. Dana itu akan digunakan untuk menambah ruang rawat inap agarbisa menampung 300 pasien, empat ruang operasi dan peralatannya dengan nilai Rp 150 miliar lebih, dan Rp 30 miliar lebih untuk membangun pusat radioterapi.
Newer Post Older Post Home

0 comments: