Dilarang Meniup Makanan dan Minuman Panas Dalam Islam

By | 1:39 PM Leave a Comment

Napas kita mendekati suhu tubuh (98,6 ° F), sedangkan makanan panas berada pada temperatur yang jauh lebih tinggiTingkat perpindahan panas secara langsung berhubungan dengan perbedaan suhu.

Energi panas menyebabkan molekul untuk bergerakEnergi ini dapat ditransfer ke molekul lainmengurangi pergerakan molekul pertama dan meningkatkan pergerakan molekul keduaProses berlanjut sampai semua molekul memiliki energi yang sama (mencapai suhu konstan).

Jika Anda tidak meniup makanan Andaenergi akan ditransfer kesekitar wadah dan udara molekul (perpindahan kalor secara konduksi), menyebabkan makanan Anda kehilangan energi menjadilebih dingin ), sementara udara dan piring akan mendapatkan energi(menjadi lebih hangat ). Jika ada perbedaan besar antara energi darimolekul ( misalkan cokelat panasudara dingin atau es krim di hari yang panas ), efeknya berlangsung lebih cepat daripada jika ada perbedaan kecil ( misalkan pizza panas di piring panas atau salad didinginkan pada suhu kamar ). Dalam pengertian bahwa proses inirelatif lambat.

Saat meniup makanan, Anda mengubah situasiAnda memindahkan napas yang relatif dingin terhadap udara panas pada makanankonveksi ). Hal ini meningkatkan perbedaan energi antara makanan dan sekitarnya dan memungkinkan makanan untuk dingin lebihcepat.

Bagaimana proses pendinginannya ? Ketika Anda meniup minuman panas atau makanan yang mengandung banyak uap airsebagian besar efek pendinginan karena pendinginan evaporasiPendinginan evaporasi begitu kuat bahkan dapat menurunkan suhu permukaan di bawah suhu kamar 

terdapat dua hadis yang melarang meniup makanan panas, diantaranya :

1. Hadis dari Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا شَرِبَ أَحَدُكُمْ فَلاَ يَتَنَفَّسْ فِي الإِنَاءِ، وَإِذَا أَتَى الخَلاَءَ فَلاَ يَمَسَّ ذَكَرَهُ بِيَمِينِهِ…

Apabila kalian minum, janganlah bernafas di dalam gelas, dan ketika buang hajat, janganlah menyentuh kemaluan dengan tangan kanan… (HR. Bukhari 153).

2. Hadis dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي الإِنَاءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيهِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang bernafas di dalam gelas atau meniup isi gelas. (HR. Ahmad 1907, Turmudzi 1888, dan dishahihkan Syuaib Al-Arnauth).

Bahkan Ibnul Qoyim menjelaskannya lebih detail , yang jika diterjemahkan sebagai berikut:

Meniup minuman bisa menyebabkan air itu terkena bau yang tidak sedap dari mulut orang yang meniup. Sehingga membuat air itu menjijikkan untuk diminum. Terutama ketika terjadi bau mulut. Kesimpulannya, nafas orang yang meniup akan bercampur dengan minuman itu. Karena itulah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menggabungkan larangan bernafas di dalam gelas dengan meniup isi gelas. (Zadul Ma’ad, 4/215). 
Mengapa hal tersebut dilarang, sudah pasti ada alasan yang tidak mengada-ngada, seperti penjelasan ilmiah di bawah ini, begitu jelas memaparkan bahwa meniup makanan dan minuman panas adalah kebiasaan buruk.


Makanan dan minuman panas mengeluarkan uap air yang disebutH2OKetika kita meniupnya, berarti memberikan gas ekskresi yang mengandung karbon dioksida CO2Ketika uap air yang dicampurdengan gas karbon dioksida itu akan bereaksi dan menghasilkan asam karbonat yang bersifat asam.

H2O + CO2 -H2CO3

Dalam darah kita ditemukan H2CO3 yang berguna untuk mengaturpH dalam darahDarah adalah Buffer (solusi untuk mempertahankan pHuntuk menjaga kondisi asam lemah H2CO3 di dalam bentuk HCO3untuk memastikan darah memiliki pH antara 7:35-7:45 dengan reaksi berikut:

CO2 + H20 <H2CO3 =HCO3- + H +

Tubuh menggunakan penyangga pH dalam darah sebagai pelindungdari perubahan yang tiba-tiba terjadi pada pH darahKetika adaperubahan, dapat menyebabkan keseimbangan pH darah tidak dapat dipertahankan dalam keadaan normal apakah itu lebih asamatau basa dan ini akan mengganggu sistem.

Apa yang terjadi setelah kita makan atau minum makanan yang ditiup? Akan meningkatkan keasaman darah dan menyebabkan kondisi di mana darah akan menjadi lebih asam (pH menurun).

Seiring dengan penurunan pH darahpernafasan menjadi lebih cepatkarena tubuh berusaha untuk menstabilkan keasaman darah dalamfase normal dengan mengurangi jumlah karbon dioksida.

Ginjal juga berusaha untuk mengatasi masalah tersebut dengan mengeluarkan lebih banyak asam melalui urine. Tetapi kedua mekanisme akan sia-sia jika tubuh terus memproduksi terlalu banyakasam.

Dalam jangka panjang akan menyebabkan asmamengantukmual dan tubuh tidak dapat berfungsi dengan baikSampai dapat menyebabkan tekanan darah rendah, stroke, dan bahkan dapat menyebabkan koma hingga kematian.

Newer Post Older Post Home

0 comments: